Rabu, 10 Februari 2016

MITOS NASI KEMARIN MEMLIKI KANDUNGAN GULA LEBIH RENDAH DARIPADA YANG BARU MATANG?

cerita ini sudah turun temurun dilestarikan oleh entah siapa. entah darimana penelitian tersebut berasal. mungkin penelitian beberapa tahun silam. tetapi perlu di ingat, ilmu kesehatan selalu berubah. bahkan cara cuci tangan pun selalu mengalami revisi sewaktu-waktu. berbeda dengan matematika yang dari dulu 1+1 tetap saja 2.

seperti penelitian yang satu ini. kadang banyak orang yang menganggap nasi kemarin kadar gulanya lebih rendah dari nasi yang baru matang. semata-mata mereka melihat jika nasi yang baru matang berwarna putih, kemudian secara ajaib menyimpulkan nasi yang berwarna putih bersih itu kandungan karbohidratnya lebih tinggi dari nasi kemarin yang warnanya sudah menguning.

jadi, mari kita simak hasil penelitian di bawah ini



1.    Judul
       Benarkah Nasi Kemarin Memiliki Kadar Gula Lebih Rendah dibanding Nasi yang Baru Matang?

2.    Tujuan
Membuktikan apakah benar nasi kemarin yang dipercaya orang memiliki kadar gula lebih rendah daripada nasi yang baru matang.

3.    Hipotesis
Nasi kemarin mengandung kadar glukosa lebih rendah ditunjukkan dengan adanya perbedaan warna setelah ditetesi lugol antara nasi kemarin dan nasi yang baru saja matang.

4.    Metode
Metode yang digunakan : Eksperimen
Variabel yang diteliti :
Variabel bebas   : jenis nasi
Variabel kontrol  : jumlah nasi dan jumlah tetes lugol
Variabel terikat : warna yang dihasilkan
Alat dan bahan :
1.    Nasi kemarin   @5 gram 3 buah
2.    Nasi baru matang @5 gram 3 buah
3.    Cawan
4.    Penumbuk
5.    Lugol
6.    Pipet
Cara kerja :
1.    Menyiapkan alat dan bahan
2.    Menumbuk nasi kemudian ditaruh di cawan dan ditetesi lugol sebanyak 3 tetes.
3.    Melakukan percobaan 3 kali.
4.    Data


No    Jenis nasi    Warna (hitam pekat)
                                                Percobaan 1    Percobaan 2    Percobaan 3
1    Nasi kemarin                          ++++              ++++               ++++
2    Nasi baru matang                   ++++              ++++               ++++


1.    Pembahasan
Berdasarkan hasil dari percobaan yang dilakukan ternyata sama saja tidak ada pengaruhnya. Mungkin itu diakibatkan karena nasi yang dipakai dilumatkan terlebih dahulu. Sebelumnya praktikan melakukan percobaan dengan cara tidak dilumatkan, memang hasil yang didapat berbeda, nasi kemarin berwarna lebih muda dibanding nasi yang baru saja matang. Praktikan memilih dilumatkan karena jika kondisi nasi dalam keadaan berbentuk bijian lugol tidak bisa terserap secara sempurna. Hasil hipotesis tidak terbukti.

Hubungan antara gula darah dan beras yang dimakan
Indeks glikemik (IG) adalah tingkatan pangan menurut efeknya terhadap gula darah. Pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan cepat memiliki IG tinggi. Sebaliknya, pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan lambat memiliki IG rendah.
Secara umum IG beras ditentukan oleh varietas atau jenis padi dan gabahnya, yang ada hubungannya dengan sifat fisiko kimia, namun bisa juga dipengaruhi oleh proses pengolahan, di antaranya pada proses parboiling, misalnya pada beras Taj Mahal dan Batang Piaman.
Perubahan gaya hidup dan pola konsumsi pangan masyarakat telah mengakibatkan peningkatan beberapa penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus (DM) dan hipertensi. Penderita diabetes mellitus memerlukan makanan yang tidak menaikkan kadar gula darah secara drastis.
( http://www.smallcrab.com/diabetes/642-mengenal-indeks-glikemik-pada-beras )








jadi masih takut makan nasi baru matang?. asalkan sesuai takaran dan anjuran dari Ahli Gizi anda, sepertinya tidak masalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar