Selasa, 04 Februari 2020

tips pemeriksaan Hematologi

Pemeriksaan hematologi merupakan salah satu pemeriksaan wajib dan paling mudah dilakukan. Saat ini cukup memasukkan cup sampel ke dalam alat maka alat akan otomatis melakukan pemeriksaan.

Namun bukan berarti kemudahan tersebut membuat kita lalai. Terkadang kita tetap perlu memantau hasil pemeriksaannya. 
Berkaitan dengan pemeriksaan hematologi otomatis menggunakan hematology analyzer. 
Misal, terkadang ditemui hasil trombosit yang terlalu rendah. Dari sini kita perlu melakukan konfirmasi sederhana. 

Pastikan di dalam sampel darah tidak ada bekuan/gumpalan. Karena bekuan/gumpalan sangat berpengaruh terhadap jumlah trombosit. Karena dengan adanya gumpalan artinya trombosit didalam sampel sudah aktif dan menggumpal, sehingga tidak bisa dilakukan pemeriksaan/perhitungan.

Eritrosit dan hemoglobin itu berbanding lurus. Kenapa?, perlu di ingat hemoglobin itu termasuk bagian dari eritrosit, jadi jika jumlah eritrosit sedikit, maka hampir bisa dipastikan hemoglobin juga rendah.
Jadi jika di temukan hasil eritrosit terpaut jauh dengan hemoglobin maka perlu di lakukan konfirmasi terlebih dahulu.

Dengan melakukan konfirmasi sederhana maka hasil pemeriksaan kita cukup dapat dipertanggungjawabkan. 

Minggu, 02 Februari 2020

bahaya antibiotik

Kenapa saya membuat judul antibiotik berbahaya?. Karena belakangan masyarakat mulai terbiasa mengkonsumsi antibiotik seperti halnya obat warung pada umumnya. Ketika sedikit saja sakit maka antibiotik jadi pilihan. Padahal penggunaan antibiotik di beberapa negara sudah mulai di atur regulasinya.

Di rumah sakit tempat saya bekerja. Semakin hari jumlah kasus akibat resisten antibiotik semakin bertambah. Hal ini karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang penggunaan antibiotik secara bijak. Sejak kecil kita sudah di sugesti kalau sakit/batuk ya obatnya paracetamol + antibiotik, padahal jika tubuh sakit penyebabnya belum tentu karena bakteri.

Fungsi antibiotik sendiri lebih diperuntukan untuk membunuh bakteri didalam tubuh, baik itu bakteri "jahat" maupun "baik". bukan untuk menyembuhkan. Tetapi masyarakat kita sudah terlanjur menganggap kalau belum minum obat kalo belum minum antibiotik.

Kasus yang disebabkan oleh resistensi antibiotik biasa di sebut MDR(multidrug resistant) Dimana pasien yang terlalu sering mengkonsumsi antibiotik saat sakit, sakit apapun itu. Lama kelamaan bakteri dalam tubuhnya memasuki masa resisten atau tidak mempan lagi terhadap antibiotik, sehingga tidak ada lagi antibiotik yang mampu menyembuhkan ketika tubuh benar-benar terinfeksi bakteri. Contoh yang paling sering terjadi adalah MDR pada kasus Tuberculosis atau MDR-TB. 

Jadi, sedikit saran, jika sakit kalian cuma sakit ringan seperti sakit kepala, diare, panas, pusing atau sekedar flu. Lebih baik konsumsi obat seperlunya saja tanpa perlu tambahan antibiotik, kecuali dokter sudah mendiagnosa kalau batuk/pilek itu disebabkan bakteri dan sudah didukung hasil pemeriksaan penunjang (rontgen/laboratorium).

Sedikit tambahan
Antibiotik sendiri dibagi ke dalam beberapa jenis tergantuk jenis bakterinya. Jadi tidak semua penyakit bisa di sembuahkan satu jenis antibiotik. Oleh karena itu pastikan dulu penyakitnya, penyebabnya, jenis bakterinya. Barulah hisa menentukan antibiotik yang cocok. Pengobatan singkat dan penyembuhan maksimal. Hindari konsumsi antibiotik jika hanya mengira-ngira sebab sakitnya saja tanpa ada pemeriksaan penunjang. 

Konsumsi antibiotik dengan bijak. 

hasil kalium atau elektrolit tinggi?

Pemeriksaan elektrolit merupakan pemeriksaan yang umum dilakukan di laboratorium.
Parameter yang biasa diperiksa meliputi 
Na (natrium)
K (Kalium)
Cl (Chlorida)

Umumnya alat yang digunakan merupakan satu paket, sekali pemeriksaan akan otomatis keluar hasil berupa Na, K, Cl

Tetapi sampel untuk pemeriksaan elektrolit sedikit perlu perlakuan yang lebih hati-hati. Jika pemeriksaan kimia lain bisa menggunakan darah yang sudah dicampur antikoagulan. Maka pemeriksaan elektrolit wajib menggunakan darah beku tanpa antikoagulan (Serum).

Kenapa dilarang menggunakan antikoagulan apalagi EDTA?. Karena EDTA itu sendiri berisi natrium, sehingga akan sangat mempengaruhi hasil natrium nantinya.

Selain itu darah yang lisis juga sangat pantang digunakan. Karena darah lisis dapat menyebabkan hasil Kalium tinggi palsu. Dan itu sangat mempengaruhi diagnosa nantinya. 

Oleh karena itu pemeriksaan elektrolit dan pemeriksaan laboratorium lainnya perlu memperhatikan kondisi sampel agar hasil yang diperoleh tepat dan akurat.