Rabu, 29 Januari 2020

Trombosit rendah palsu

Pada beberapa pemeriksaan hematology menggunakan hematology analyzer dan tabung tutup ungu(antikoagulan EDTA) kerap kali kita menemukan pasien dengan kondisi baik-baik saja tetapi jumlah trombosit rendah layaknya penderita DBD. Sehingga hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan klinis pasien. 
Langkah pertama adalah pastikan didalam tabung EDTA tidak terdapat bekuan darah. Jika sudah diperiksa dan tidak ada bekuan maka langkah selanjutnya adalah membuat sediaan apus darah. 

Kadang kita perlu melakukan pemeriksaan mikroskopis menggunakan apusan darah untuk memastikan apakah hasil tersebut benar atau tidak. 
Biasanya pada hasil pemeriksaan mikroskopis ditemukan trombosit pasien bergerombol. Atau istilahnya clumping. 

Jika ditemukan yang demikian maka ada baiknya pasien diminta untuk diambil ulang sampel darahnya. Dan menggunakan antikoagulan berbeda. Jika sebelumnya menggunakan EDTA (vacuntainer tutup ungu) maka alangkah baiknya pada pengambilan ke 2 menggunakan antikoagulan NaCitrat (vacuntainer tutup biru). Karena bisa jadi pasien tersebut memiliki alergi terhadap antikoagulan EDTA.

Kemudian coba ulangi pemeriksaan hematology rutin sesuai prosedur. Biasanya akan ditemui hasil yang berbeda(lebih baik). 

Minggu, 26 Januari 2020

menghindari hasil pemeriksaan gula darah stick yang tidak akurat

Postingan kali ini saya mau bahas yang ringan saja. Kali ini kita sedikit bahas pemeriksaan gula darah.
Pemeriksaan gula darah merupakan pemeriksaan yang paling sering, dan yang paling umum dilakukan. Bahkan sekarang memeriksa gula darah bisa dilakukan sendiri dirumah. Hal ini disebabkan sudah banyak alat-alat pemeriksa gula darah portabel.

Tapi perlu diketahui, pemeriksaan yang tidak tepat bisa menghasilkan, hasil pemeriksaan yang tidak tepat pula. 
Contoh sederhana ketika kita mengoleskan swab alkohol ke jari, kemudian darah yang pertama keluar langsung di masukan ke dalam stik gula darah. Hendaknya usap dulu darah pertama menggunakan kapas kering, barulah pada keluaran darah selanjutnya yang digunakan untuk pemeriksaan. Kenapa?, karena darah pertama yang keluar kemungkinan besar tercampur dengan sisa alkohol yang digunakan untuk swab tadi. Jika demikian maka hasil pemeriksaan darah biasanya cenderung rendah palsu. Jadi alangkah baiknya setelah di usap dengan kapas alkohol, biarkan kering sebentar. Barulah dilakukan penusukan ujung jari dengan lancet/softclick. 

Nah, untuk meminimalisir hasil yang tidak akurat, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan kroscek ke laboratorium secara berkala.

Rabu, 15 Januari 2020

Macam-macam antikoagulan

Antikoagulan adalah suatu cairan/serbuk yang dapat mencegah darah agar tidak membeku, agar dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium

1. EDTA
EDTA merupakan salah satu anti koagulan favorit dan paling baik digunakan untuk pemeriksaan Eritrosit, Leukosit dan trombosit. EDTA tidak berpengaruh terhadap bentuk dan ukuran eritrosit serta leukosit, sehingga sangat baik digunakan untuk pemeriksaan morfologi. Hampir semua pemeriksaan Hematologi bisa dilakukan dengan antikoagulan ini. 
Bisa dibilang EDTA saat ini merupakan antikoagulan wajib yang harus selalu tersedia di setiap laboratorium.

2.Heparin
Heparin juga tidak berpengaruh terhadap bentuk eritrosit dan leukosit. Hanya saja harganya yang mahal membuat antikoagulan ini kurang diminati. 

3. NA CITRAT 3.8%
Antikoagulan ini biasa di pakai untuk pemeriksaan Laju endap darah dengan metode westergreen. 

Beberapa antikoagulan lainnya. Hanya saja yang paling umum digunakan adalah antikoagulan seperti diatas.