Tampilkan postingan dengan label KIMIA KLINIK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KIMIA KLINIK. Tampilkan semua postingan

Minggu, 02 Februari 2020

hasil kalium atau elektrolit tinggi?

Pemeriksaan elektrolit merupakan pemeriksaan yang umum dilakukan di laboratorium.
Parameter yang biasa diperiksa meliputi 
Na (natrium)
K (Kalium)
Cl (Chlorida)

Umumnya alat yang digunakan merupakan satu paket, sekali pemeriksaan akan otomatis keluar hasil berupa Na, K, Cl

Tetapi sampel untuk pemeriksaan elektrolit sedikit perlu perlakuan yang lebih hati-hati. Jika pemeriksaan kimia lain bisa menggunakan darah yang sudah dicampur antikoagulan. Maka pemeriksaan elektrolit wajib menggunakan darah beku tanpa antikoagulan (Serum).

Kenapa dilarang menggunakan antikoagulan apalagi EDTA?. Karena EDTA itu sendiri berisi natrium, sehingga akan sangat mempengaruhi hasil natrium nantinya.

Selain itu darah yang lisis juga sangat pantang digunakan. Karena darah lisis dapat menyebabkan hasil Kalium tinggi palsu. Dan itu sangat mempengaruhi diagnosa nantinya. 

Oleh karena itu pemeriksaan elektrolit dan pemeriksaan laboratorium lainnya perlu memperhatikan kondisi sampel agar hasil yang diperoleh tepat dan akurat. 

Minggu, 26 Januari 2020

menghindari hasil pemeriksaan gula darah stick yang tidak akurat

Postingan kali ini saya mau bahas yang ringan saja. Kali ini kita sedikit bahas pemeriksaan gula darah.
Pemeriksaan gula darah merupakan pemeriksaan yang paling sering, dan yang paling umum dilakukan. Bahkan sekarang memeriksa gula darah bisa dilakukan sendiri dirumah. Hal ini disebabkan sudah banyak alat-alat pemeriksa gula darah portabel.

Tapi perlu diketahui, pemeriksaan yang tidak tepat bisa menghasilkan, hasil pemeriksaan yang tidak tepat pula. 
Contoh sederhana ketika kita mengoleskan swab alkohol ke jari, kemudian darah yang pertama keluar langsung di masukan ke dalam stik gula darah. Hendaknya usap dulu darah pertama menggunakan kapas kering, barulah pada keluaran darah selanjutnya yang digunakan untuk pemeriksaan. Kenapa?, karena darah pertama yang keluar kemungkinan besar tercampur dengan sisa alkohol yang digunakan untuk swab tadi. Jika demikian maka hasil pemeriksaan darah biasanya cenderung rendah palsu. Jadi alangkah baiknya setelah di usap dengan kapas alkohol, biarkan kering sebentar. Barulah dilakukan penusukan ujung jari dengan lancet/softclick. 

Nah, untuk meminimalisir hasil yang tidak akurat, biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan kroscek ke laboratorium secara berkala.